Imam Wahyudiyanta - detikNews
Surabaya - Larangan mengenakan perhiasan bagi anak
kecil memang ada benarnya, karena hal itu bisa mengundang kejahatan.
Seperti yang dialami seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah,
Siti Ambika (8), harus kehilangan 3 cincin yang dikenakan saat akan
berangkat sekolah.
"Saya ketemu orang itu di Jalan Tambak Asri gang Sedap Malam," kata Eka, panggilan Siti, dengan suara lirih kepada wartawan di rumahnya, Jalan Tambak Asri, Surabaya, Selasa (18/1/2011).
Eka memang masuk siang. Saat hendak menuju sekolahnya di Jalan Tambak Asri XXV dengan berjalan kaki, bocah yang masih duduk di kelas 3 MI itu bertemu seorang ibu yang sedang menggendong anak, di sampingnya berdiri seorang laki-laki yang keduanya tidak dikenal Eka. Tiba-tiba, perempuan tersebut menghentikan langkah Eka dan menepuk tangannya.
"Saya disuruh mencopot cincin dan memasukkannya ke tas. Kata ibu itu jangan pakai cincin, nanti bisa dicopet," lanjut Eka.
Saat itu Eka seakan-akan tak sadar. Namun Eka masih bisa merasakan sakit di tangannya saat perempuan tersebut memaksa mencopot 2 cincin di jari tangan kanan dan 1 cincin di jari tangan kiri. Selanjutnya, perempuan tersebut menyuruh Eka meneruskan jalannya ke sekolah.
"Sampai di sekolah, anak saya tidak sadar," ujar ibu Eka, Siti Khodijah.
Eka baru sadar seusai melakukan doa bersama. Eka langsung melapor ke gurunya yang kemudian memeriksa isi tas Eka. Ternyata di dalam tas tidak ditemukan cincin. Merasa anak didiknya telah menjadi korban kejahatan, sang guru menyuruh Eka untuk pulang.
Menurut Siti, 3 cincin yang hilang tersebut mempunyai berat total 5,5 gram, 2 cincin masing-masing seberat 2 gram dan sebuah cincin seberat 1 gram. "Masih untung giwang Eka tidak turut diambil. Saya menyayangkan satu cincin yang hilang. Cincin itu peninggalan adik saya yang sudah meninggal," tandas Siti.
"Saya ketemu orang itu di Jalan Tambak Asri gang Sedap Malam," kata Eka, panggilan Siti, dengan suara lirih kepada wartawan di rumahnya, Jalan Tambak Asri, Surabaya, Selasa (18/1/2011).
Eka memang masuk siang. Saat hendak menuju sekolahnya di Jalan Tambak Asri XXV dengan berjalan kaki, bocah yang masih duduk di kelas 3 MI itu bertemu seorang ibu yang sedang menggendong anak, di sampingnya berdiri seorang laki-laki yang keduanya tidak dikenal Eka. Tiba-tiba, perempuan tersebut menghentikan langkah Eka dan menepuk tangannya.
"Saya disuruh mencopot cincin dan memasukkannya ke tas. Kata ibu itu jangan pakai cincin, nanti bisa dicopet," lanjut Eka.
Saat itu Eka seakan-akan tak sadar. Namun Eka masih bisa merasakan sakit di tangannya saat perempuan tersebut memaksa mencopot 2 cincin di jari tangan kanan dan 1 cincin di jari tangan kiri. Selanjutnya, perempuan tersebut menyuruh Eka meneruskan jalannya ke sekolah.
"Sampai di sekolah, anak saya tidak sadar," ujar ibu Eka, Siti Khodijah.
Eka baru sadar seusai melakukan doa bersama. Eka langsung melapor ke gurunya yang kemudian memeriksa isi tas Eka. Ternyata di dalam tas tidak ditemukan cincin. Merasa anak didiknya telah menjadi korban kejahatan, sang guru menyuruh Eka untuk pulang.
Menurut Siti, 3 cincin yang hilang tersebut mempunyai berat total 5,5 gram, 2 cincin masing-masing seberat 2 gram dan sebuah cincin seberat 1 gram. "Masih untung giwang Eka tidak turut diambil. Saya menyayangkan satu cincin yang hilang. Cincin itu peninggalan adik saya yang sudah meninggal," tandas Siti.
2 Minggu Sebelumnya, 5 Siswa MI Juga Jadi Korban Gendam
Imam Wahyudiyanta - detikNews
Surabaya - Kejadian gendam
menimpa Siti Ambika (8), siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah
ternyata bukan pertama kali. Sebelumnya, sedikitnya 5 siswa SD/MI di
kawasan Tambak Asri juga menjadi korban.
"Sejak 2 minggu lalu ada 5 anak termasuk Eka (Siti Ambika) yang kena gendam," kata Maisaroh, warga Jalan Tambak Asri gang Dahlia, kepada wartawan, Selasa (18/1/2011).
Berdasarkan informasi yang didapat, Maisaroh mengatakan pelaku gendam adalah seorang perempuan yang menggendong anak. Korbannya adalah siswa SD yang sedang berangkat atau pulang sekolah.
Selain MI Al Hidayah, siswa SD Bina karya yang tak jauh dari dari situ juga ada yang menjadi korban. Semua korban kehilangan perhiasan baik cincin, gelang ataupun giwang.
"Semuanya kena gendam. Saat pulang saja anaknya terus diam dan linglung," tambah Maisaroh.
Seusai kejadian, anggota Polsek Krembangan langsung mendatangi dan meminta orang tua Eka untuk melapor ke polsek. Kapolsek Krembangan, Kompol Suparto, mengatakan bahwa kejadian gendam ini adalah kasus pertama kali saat dirinya menjabat. Suparto berjanji akan mengungkap dan menemukan pelakunya.
"Kami sudah menyebar anggota untuk menyelidiki kasus ini," ujar Suparto.
"Sejak 2 minggu lalu ada 5 anak termasuk Eka (Siti Ambika) yang kena gendam," kata Maisaroh, warga Jalan Tambak Asri gang Dahlia, kepada wartawan, Selasa (18/1/2011).
Berdasarkan informasi yang didapat, Maisaroh mengatakan pelaku gendam adalah seorang perempuan yang menggendong anak. Korbannya adalah siswa SD yang sedang berangkat atau pulang sekolah.
Selain MI Al Hidayah, siswa SD Bina karya yang tak jauh dari dari situ juga ada yang menjadi korban. Semua korban kehilangan perhiasan baik cincin, gelang ataupun giwang.
"Semuanya kena gendam. Saat pulang saja anaknya terus diam dan linglung," tambah Maisaroh.
Seusai kejadian, anggota Polsek Krembangan langsung mendatangi dan meminta orang tua Eka untuk melapor ke polsek. Kapolsek Krembangan, Kompol Suparto, mengatakan bahwa kejadian gendam ini adalah kasus pertama kali saat dirinya menjabat. Suparto berjanji akan mengungkap dan menemukan pelakunya.
"Kami sudah menyebar anggota untuk menyelidiki kasus ini," ujar Suparto.
Kami Siap Membantu Masalah: Kunci Kelamin, Puter Giling, Pengasihan, Pelet, Gendam, Tolak Santet, Aura, Karir, Usaha, Jabatan, Rumah Tangga, PIL/WIL, Penglaris, Susuk, Susuk Emas, Susuk Berlian, Pengeretan, Pemikat, Rukyah, Pagar Diri, Pagar Usaha, Gurah, 03217477887, DIJAMIN! BEST PARANORMAL & PAKAR AURA JOMBANG Kami Siap Membantu Saudara Se Indonesia: Banyuwangi, Batu, Besuki & Blitar, Bojonegoro, bondowoso, Candi, & Dampit, Gempol, Gresik, Jember & Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang & Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto & Mojosari, Nganjuk, Ngawi, Paciran & Pamekasan, Pandaan, Pasuruan, Pare & Probolinggo,Sampang, Sidoarjo, Situbondo & Sumenep, Surabaya, Taman, Tanggulangin & Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Waru, Wates & Wlingi,Ambarawa, Banyumas, Batang & Blora, Boyolali, Brebes, Buaran & Bumiayu, Cepu, Cilacap, Demak & Grogol, Jatibarang, Jepara, Kalikotes & Kaliwungu, Karanganom, Karanganyar, Kartosuro & Kebumen,Kendal, Klaten, Kudus & Lasem, Magelang, Muntilan, Ngemplak & Pati, Pekalongan, Pemalang, Ponorogo & Prambanan, Purbalingga, Purwodadi, Purwokerto & Purworejo, Rembang, Salatiga, Semarang & Slawi, Sragen, Surakarta, Tegal & Temanggung, Ungaran, Wonogiri, Wonosari & Wonosobo, Bandung, Batu Jajar, Bekasi & Bogor, Bojong Gede, Ciamis, Cianjur & Cibinong, Cikampek, Cikarang, Cimahi & Cirebon, Depok, Garut, Indramayu & Jatibarang, Karawang, Ketapang, Kuningan & Lembang, Majalaya, Majalengka, Padalarang & Palabuhanratu, Pamulang, Parung, Purwakarta & Rengasdengklok, Sawangan, Soreang, Subang & Sukabumi, Sukaraja, Sumedang, Tambun & Tasikmalaya, Banda Aceh, Bireun, Sabang & Langsa, Kuala Simpang, Lhokseumawe, Meulaboh & Sigli, Denpasar, Karangasem, Klungkung & Kuta, Negara, Singaraja, Tabanan & Ubud, Bangka Belitung, Manggar, Mentok & Pangkal Pinang, Sungai Liat, Tanjung Pandan & Toboali Rias, Kosambi, Kresek, Labuhan & Pandegelang, Pasarkemis, Pondok Aren, Rangkasbitung & Sepatan, Serang, Serpong, Tangerang & Teluknaga , Bengkulu & Curup, Gorontalo, Jambi, Kualatungka, Mendahara, Simpang & Sungaipenuh, Manis Mata, Pemangkat, Pontianak, Singkawang & Sungairaya, Amuntai, Banjarmasin, Barabai, Kota Baru, Martapura & Pulau Sembilan, Kualakapuas, Palangka Raya, Pangkalanbuun & Sampit, Balikpapan, Bontang, Loa Janan, Samarinda, Sembakung, Tanjung Redeb & Tarakan, Bandar Lampung, Gadingrejo, Kota Bumi, Metro, Pringsewu & Terbanggi Besar, Maluku, Amahai, Ambon, Tual, Ternate & Tidore, NTB, Bima, Labu Api, Mataram, Praya & Sumbawa, NTT, Atambua, Ende, Kupang, Maumere & Waingapu, Biak, Jaya Pura, Manokwari, Maumere & Sorong, Riau, Bengkalis, Dumai, Pekanbaru, Batam & Tanjung Pinang, Bone, Majene, Makasar & Polewali, Baolan, Luwuk, Palu & Poso, Bau Bau, Binongko, Kotabu & Kendari, Bitung, Manado, Mobagu, Tomohon & Tondano, Bukit Tinggi, Padang Panjang/Pariaman & Solok, Baturaja, Lahat, Lubuk Lingau & Palembang, Binjai, Lubuk Pakam, Medan, Sibolga & Tanjung Balai, Bantul, Jetis, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Yogjakarta.
